Anggota Repdem (Relawan Perjuangan Demokrasi) ke kantor tvOne Pulogadung Jakarta untuk menggunakan hak jawabnya, demikian pula Anggota PDIP Yogyakarta. Kenapa difitnah menyerang kantor tvOne?
Bahaya laten PKI. Ternyata PDIP membina hubungan erat dengan Partai Komunis Tiongkok atau CPC (Red: Communist Party of China). Selain menerima kunjungan, PDIP juga mengirimkan sejumlah kadernya untuk mengenyam ilmu di partai komunis itu. Kunjungan partai komunis Tiongkok dilakukan pada akhir 2012 lalu. Pertemuan dihadiri oleh delegasi PKC dan petinggi PDIP, di antaranya Wasekjen Hasti Kristiyanto dan Rohmin Dahuri. Kunjungan ini disebut-sebut sebagai kunjungan penting untuk pembelajaran pembangunan kader akar rumput bagi Partai Demkrasi Indonesia Perjuangan. Tak hanya itu, PDIP juga mengirim 15 kadernya ke Tiongkok untuk memenuhi undangan Parta Komunis Tiongkok. Pengiriman ini untuk studi banding berbagai masalah pembangunan. Sejumlah nama petinggi PDIP seperti Eva Kusuma Sundari, Vanda Sarundajang serta KEPALA DAERAH asal PDIP juga mengenyam ilmu politik dari partai komunis tersebut”.
Tersebut di atas adalah transkrip berita tvOne. Sementara berita dibacakan oleh seorang gadis cantik, layar tvOne menayangkan gambar berita MERDEKA.COM tanggal 11 September 2012 dan ANTARA News tanggal 14 Oktober 2013.
Atas pemberitaan tersebut, Rabu malam 2 Juli 2014 jam 23.45 WIB, menggunakan mobil dan motor, sekitar 50 orang Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) mendatangi kantor televisi tvOne di Pulau Gadung, Jakarta. Setiba di lokasi mereka langsung menggelar orasi. Aksi tersebut mendapat pengawalan sejumlah polisi.
Handai taulanku sekalian, tidak ada tindakan anarkis sama sekali. Yang adalah hanya sekitar 50 anggota Repdem menggunakan hak jawabnya menurut UU Pers. Kenapa mereka berorasi dengan berteriak-teriak? Menurut wartawan tribunnews, “Hingga berita ini diturunkan aksi masih berlangsung di luar pagar stasiun televisi berita tersebut. Sementara pihak tvOne belum tampak menemui para pengunjuk rasa.”
Kerabatku sekalian, seharusnya tvOne paham tentang UU Pers. Seharusnya tvOne keluar memyambut ke 50 anggota Repdem yang datang untuk menggunakan hak jawabnya. Kenapa tvOne tidak mau keluar sementara ke 50 anggota Repdem itu berteriak-teriak dikawal oleh polisi? Karena mereka memang tidak beritikad baik sejak awal? Saya tidak tahu.
Kepala Biro tvOne DIY-Jateng Hendrawan Setiawan saat dihubungi VIVAnews menyatakan, “Jika memang tidak suka dengan pemberitaan media sebaiknya gunakan UU Pers. Di situ kan ada hak jawab. Kami sesalkan kenapa harus ada tindakan anarki seperti ini,” kata Hendrawan.
Saat itu, kata dia, kantor biro tvOne Yogyakarta memang kosong. “Karena keterbatasan personel, dan saat ini tim sedang ada penugasan ke luar kota, jadi memang kantor dalam keadaan kosong,” lanjut Hendrawan.
Bukankah menurut UU Pers, PDIP secara lembaga dan anggota PDIP berhak untuk menggunakan hak jawab? Bukankah melalui pernyataannya Kepala Biro tvOne DIY-Jateng Hendrawan Setiawan menyatakan bila keberatan dengan pemberitaan tvOne, anggota PDIP boleh menggunakan hak jawab?
Aneh bin ajaib! Sekitar 50 anggota PDIP Yogyakarta, sekitar jam 22.00 WIB Rabu 2 juli 2014 mendatangi kantor biro tvOne Yogyakarta untuk menggunakan hak jawabnya sesuai UU Pers. Karena kantor kosong maka mereka pun menuliskan JAWABAN mereka di dinding kantor. Kenapa menulis di dinding? Tentu saja untuk memastikan agar tvOne membacanya. Kenapa tidak menulis surat di kertas saja? Karena sedang ingin menulis di dinding saja.
Kenapa menulis “tvOne Anjing”? menjawab pertanyaan demikianm, suhu hai hai berkata, “Jika tvOne memang tidak suka dengan pemberitaan sekitar 50 anggota PDIP Yogyakarta sebaiknya gunakan UU Pers. Di situ kan ada hak jawab. Bengcu menyesalkan kenapa menyebar fitnah anggota PDIP Yogyakarta bertindak anarki?”
Ketika ditanya, “Kenapa disegel dengan bambu dan kaca-kacanya disemprot cat?” setelah ngakak, suhu hai hai pun berkata, “Bukan disegel. Anak-anak muda PDIP Yogya itu bukan Walikota Bogor yang sembarangan main segel GKI Yasmin. Anak muda itu kan suka humor (Jusuf Kalla mode on). Mereka pasti menyangka ketika para staf kantor biro tvOne Yogyakarta itu masuk kantor, mereka pasti ngakak melihat kantornya telah dikoreaografi ulang. Bambunya mudah dipindahkan. Catnya mudah dibersihkan.”
Kesimpulan
Gambar: e-book-humor-gus-dur
Kisanak, jangan percaya gosip anggota PDIP menyerang kantor tvOne sebab yang terjadi adalah anggota-anggota PDIP menggunakan hak jawabnya. Karena tidak dicuekin oleh tvOne Pulo Gadung maka mereka pun berorasi di luar pagar. Karena tidak ada orang di kantor tvOne Yogyakarta mereka pun menulis jawaban di dinding “PDIP bukan PKI” sekaligus menulis berita, “tvOne anjing”.
Kalau tvOne tidak suka dengan cara anak-anak muda PDIP itu, kita bisa merundingkan cara yang disukai, bukan? kalau tvOne tidak suka dengan berita, “tvOne ANJING!” silahkan gunakan UU Pers. Di situ kan ada hak jawab. Suhu hai hai benar-benar menyesalkan tindakan tvOne dan beberapa media lain yang menyebar fitnah anak-anak muda PDIP bertindak anarki menyerang kantor tvOne.
Bagaimana dengan pemberitaan tvOne tentang “Bahaya laten PKI”? Tentu saja suhu hai hai mengampuni mereka. Mereka hanya karyawan-karyawan TOLOL yang terlalu semangat mengabdi tuannya sehingga melupakan bangsanya. Mereka hanya orang-orang PICIK yang mengutamakan kepentingan pribadi di atas kepentingan rakyat Indonesia. Kalau tidak suka dengan pemberitaan suhu hai hai, silahkan gunakan UU Pers, sayang. Ha ha ha ha …
Sipp GBU
Anggota Repdem (Relawan Perjuangan Demokrasi) ke kantor tvOne Pulogadung Jakarta untuk menggunakan hak jawabnya, demikian pula Anggota PDIP Yogyakarta. Kenapa difitnah menyerang kantor tvOne?
Bahaya laten PKI. Ternyata PDIP membina hubungan erat de”
Kalau melihat tayangan di TV One maupun berita di Merdeka.com tidak saya temui tuduhan PDIP itu komunis.
Sulit diterima aksi 50 anggota PDIP disebut melakukan hak jawab :
– dilakukan jam 22.00 ketika kantor TV One sudah kosong.
– menjawab tuduhan dengan menuliskan TV One Anjing (ini menyerang pribadi, tidak menjawab tuduhan)
– melakukan tindakan fisik menyegel dengan bambu, menyemprot dengan cat. Walaupun dapat dibersihkan dengan mudah, kesan yang diterima oleh masyarakat telah dilakukan tindak anarki oleh PDIP.
PDIP sendiri telah meminta maaf atas kejadian tersebut. Kita harapkan tidak terulang lagi karena akan merusak citra sendiri.
Nonton lagi dech link yang saya berikan.