Aneh bin ajaib! Bila anda bertanya kepada pendeta-pendeta GKI, “Anda mendukung GKI Yasmin? Anggota jemaat gereja anda mendukung GKI Yasmin?” umumnya mereka pun BERSAKSI tentang mendoakan GKI Yasmin dengan gagah berani dalam doa syafaat kebaktian minggu. Bila anda bertanya kepada SEPULUH pendeta GKI yang bersaksi demikian, “Apakah anda bersedia MELAYANI mimbar GKI Yasmin baik di depan istana maupun di kebaktian underground di rumah-rumah anggota jemaat?” maka percayalah, SEBELAS pendeta GKI akan berlagak PILON layaknya BUNGLON, pura-pura tidak mendengar atau membaca pertanyaan anda. Hanya sedikit pendeta GKI yang MENYATAKAN bersedia. Bila anda bertanya KAPAN pendeta-pendeta GKI yang bersedia itu akan MELAYANI mimbar GKI Yasmin? Setelah minta tempo untuk memeriksa jadwalnya maka, jawaban yang anda dapat umumnya adalah, “Sayang sekali jadwal saya SUDAH PENUH sampai tahun DEPAN!” Ha ha ha ha ha …….
Saya tahu. Salah satu GKI di Solo belum punya pendeta lagi setelah pendeta mereka EMERITUS (pensiun). Saya tahu. Mereka sering sekali diingatkan AGAR mimbarnya hanya dilayani oleh pendeta-pendeta GKI, karena pendeta dari luar GKI belum tentu SEAZAS. Saya tahu. Bila SERING memanggil pendeta dari luar GKI untuk melayani mimbarnya maka GKI tersebut PASTI ditegor oleh Majelis Jemaat GKI lain, Badan Pekerja Majelis Klasis (BPMK) Solo, Badan Pekerja Majelis Sinode Wilayah (BPMS) Jateng dan BPMS GKI. Saya tahu. GKI tersebut tidak pernah mendapat kesulitan untuk memanggil pendeta GKI melayani mimbar mereka. Saya jamin 100%. Pendeta-pendeta GKI gemar melayani mimbar GKI tersebut bukan karena UANG.
Saya ingat. Selama melakukan kebaktian bagimu negeri di depan istana sejak bulan Februari 2012, hanya LIMA orang pendeta GKI yang pernah melayani mimbar GKI Yasmin di depan istanya. Pdt. Josef P. Widyaatmaja dari GKI Sangkrah, Solo. Pdt. Steven Sulaiman dari STT Jakarta. Pdt. Samuel Adi Pradana, Sekum BPMSW Jateng. Pdt. Pelangi Kurnia Putri dari GKI Klaten. Dan satu lagi ibu pendeta yang saya lupa namanya. Seingat saya, dari kelima pendeta GKI tersebut, hanya pdt Pelangi Putri yang ketika melayani mimbar GKI Yasmin menyampaikan salam dan dukungan dari anggota jemaat GKI Klaten, pendeta yang lainnya datang atas nama PRIBADI.
Kenapa pendeta-pendeta GKI gemar melayani mimbar GKI di Solo namun TIDAK MAU melayani mimbar GKI Yasmin? Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, karena jiwanya PICIK dan nyalinya KECIL serta pikirannya SEMPIT. Itu sebabnya TAKUT setengah mati kepada Pdt. Royandi Tanudjaya ketua umum BPMS GKI, Pdt. Arliyanus Larosa Sekum BPMS GKI, Pdt. Albertus Patty ketua BPMS GKI dan Pdt. Jan Calvin Pindo Wasekum BPMS GKI. Kenapa takut? Karena para PENGKHIANAT GKI tersebut pernah mengancam akan menindak alias mengenakan status PENGGEMBALAAN KHUSUS kepada semua pendeta GKI yang melayani mimbar GKI Yasmin.
Jiwanya PICIK: Takut periuk nasinya terganggu. Nyalinya KECIL: Tidak berani MELAYANI yang benar. Pikirannya SEMPIT: Tidak mau BELAJAR makanya tidak tahu bahwa para pejabat BPMS GKI bukan PENGUASA GKI. Semua pendeta GKI, apa pun kedudukannya, memiliki KEDUDUKAN yang SAMA. Tidak ada yang lebih berkuasa. Tidak ada yang NGEBOSI.
Pdt. Ujang Tanusaputra dari GKI Pengadilan Bogor, sejak awal mendukung GKI Yasmin. Atas tindakannnya demikian maka para PENGKHIANAT GKI pun mengenakan status DIDAMPINGI kepadanya melalui keputusan RAKER BPMS GKI Maret 2012 di Surabaya. Status DIDAMPINGI tidak ada di dalam Konstitusi dan Tata Gereja Tata Laksana (Tager Talak) GKI. Status DIDAMPINGI adalah REKAYASA LICIK para PENGKHIANAT GKI untuk MEMANIPULASI seluruh anggota GKI khususnya pendeta-pendeta GKI agar MENYANGKA Pdt. Ujang menyandang status PENGGEMBALAAN khusus oleh BPMS GKI.
Pdt. Josef P. Widyaatmaja dari GKI Sangkrah, Solo adalah alumni pejuang Kedung Ombo di masa pemerintahan Soeharto. Sampai hari ini dia malang melintang di dunia persilatan sebagai pejuang HAM dan kesejahteraan kaum duafa. Para PENGKHIANAT GKI atas nama BPMS GKI tidak berani main kayu dengannya. Bagaimana dengan keempat pendeta yang lainnya? Tentu saja mereka DITEROR oleh para pengkhianat GKI itu dengan berbagai cara.
Para pendeta GKI yang mulia, bukankah kalian MENGAKU, menjadi pendeta karena PANGGILAN? Bukankah kalian dipanggil untuk MELAYANI mimbar GKI? Bukankah yang memanggil kalian adalah KETUA Sinode GKI yaitu Tuhan Yesus Kristus? Bukankah Yesus mengajarkan untuk meninggalkan 99 kawanan domba untuk melayani 1 ekor domba yang tersesat? GKI Yasmin bukan domba TERSESAT namun domba yang DIDZOLIMI Walikota Bogor, Diani Budiarto dan DIKHIANATI serta DIANIAYA oleh pdt. Royandi Tanudjaya, pdt. Arliyanus Larosa, pdt. Jan Calvin Pinto dan pdt. Albertus Patty serta pdt. Imanuel Kristo alasan. Bukankah mimbar GKI Yasmin adalah MIMBAR GKI? Kenapa kalian TIDAK MAU melayaninya? Kenapa kalian TIDAK BERANI melayani MIMBAR GKI Yasmin?
Sejak bulan Maret 2012, bila tidak keluar kota, maka saya pun ikut kebaktian bagimu negeri GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia di depan istana. Selain orang-orang dewasa, di sana juga hadir anak-anak bahkan bayi. Selain anggota jemaat GKI Yasmin dan HKBP Filadelfia juga hadir anggota jemaat sinode gereja lain bahkan umat agama lain. Dalam kebaktian demikian, saya selalu berdiri paling belakang, menahan AMARAH atas tindakan PENGKHIANAT- PENGKHIANAT GKI atas nama BPMS GKI menghalalkan segala cara agar pendeta GKI tidak BERANI melayani mimbar GKI Yasmin. MENUNDUK menahan MALU karena para PENDETA GKI tidak mau MELAYANI mimbar GKI Yasmin, sementara pendeta-pendeta Sinode gereja lain justru menyatakan dirinya merasa terhormat berkesempatan melayani mimbar GKI Yasmin alias mimbar perjuangan penegakkan hukum dan HAM serta toleransi beragama di Indonesia.
Pada suatu kali berdirilah seorang KRISTEN untuk mencobai hai hai, katanya: “Suhu, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup BAHAGIA?” Mati Us 10:25
Jawab hai hai kepadanya: “Apa yang tertulis dalam Alkitab? Apa yang kaubaca di sana?” Mati Us 10:26
Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Mati Us 10:27
Kata hai hai kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup BAHAGIA.” Mati Us 10:28
Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada hai hai: “Dan siapakah sesamaku manusia?” Mati Us 10:29
Jawab hai hai: “Adalah GKI Yasmin di Taman Yasmin Bogor. Gedung gereja mereka DIGEMBOK oleh Walikota Bogor, Diani Budiarto sehingga mereka terpaksa beribadah di pinggir jalan. Mati Us 10:30
Kebetulan GKI Pengadilan Bogor hendak MERENOVASI gedung gereja. Melihat PERJUANGAN GKI Yasmin Mereka pun MENYEBRANG memihak Walikota. Mati Us 10:31
Demikian juga pejabat BPMS GKI, pdt. Royandi Tanudjaya, pdt. Arliyanus Larosa, pdt. Jan Calvin Pinto dan pdt. Albertus Patty serta pdt. Imanuel Kristo datang ke tempat itu, ketika melihat JEJAK Tiopan di gereja Yasmin mereka pun langsung MENGHADANG GKI Yasmin. Mati Us 10:32
Lalu pendeta-pendeta GKI menonton kisah GKI Yasmin di televisi dan di Youtube, ketika melihat anggota jemaat GKI Yasmin dikepung Satpol PP dan polisi bahkan kelompok intoleran, tergeraklah hati mereka oleh belas kasihan. Mati Us 10:33
Pendeta-pendeta GKI pun bersaksi dari MIMBAR lalu mengajak anggota jemaat untuk melantunkan doa bagi GKI Yasmin. Ketika PENGKHIANAT- PENGKHIANAT GKI atas nama BPMS GKI pendeta-pendeta GKI untuk melayani mimbar GKI Yasmin baik di depan istana maupun kebaktian di rumah anggota jemaat, gentarlahh hati meraka. Mati Us 10:34
Keesokan harinya Pendeta-pendeta GKI menyerahkan masalah GKI Yasmin kepada BPMS GKI, doanya: Ya Allah jauhkanlah aku dari pertanyaan, “Apakah anda bersedia melayani mimbar GKI Yasmin baik di depan istana maupun kebaktian di rumah anggota jemaat?” Mati Us 10:35
Siapakah di antara ketiga kelompok itu, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari GKI Yasmin yang didzolimi Walikota Bogor, Diani Budiarto?” Mati Us 10:36
Jawab orang itu: “Pendeta-pendeta GKI yang telah menunjukkan belas kasihan dengan doa syafaat namun MENOLAK melayani mimbar GKI.” Kata hai hai kepadanya: “Pergilah, dan JANGAN BERBUAT demikian lagi!” Mati Us 10:37
NB.
Mati Us = Matilah kita
Apabila anda adalah PENDETA GKI namun bukan pendeta GKI yang TIDAK mau melayani MIMBAR GKI, silahkan email ke suhuhaihai@gmail.com
Mungkin apa yang dilakukan oleh BPMS mengacu pada Talak GKI Bab I pasal 3.2b yang menyatakan “ADA TEMPAT KEBAKTIAN”.
@feri, mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, nampaknya anda KETINGALAN kereta. BPMS GKI sudah menyatakan dengan TEGAS dan GAMBLANG bahwa alasan mereka MENDZOLIMI GKI Yasmin adalah untuk KEPENTINGAN yang lebih LUAS bahkan KEPENTINGAN bangsa. Jadi, mari kita NONTON pertunjukkan mereka sampai habis masa jabatannya. Sebab meskipun yang mereka lakukan benar-benar BIKIN MALU GKI namun sama sekali TIDAK akan BERHASIL untuk MENGHENTIKAN perjuangan GKI Yasmin.
Tragedi yang dialami GKI Yasmin tidak akan larut selama bertahun-tahun jika, para HAMBA TUHAN baik yang seazas dengan GKI maupun yang berseberangan, bersama-sama menunjukkan keprihatinannya, lebih lagi jika para TETE dan NENE TUA yang ada di Sinode ikut bersuara menyelesaikan masalah, sayangnya hal itu cuma mimpi…. Tidak satupun orang Kristen di Indonesia ini yang bernyali mengeluarkan suaranya di TV, kecuali Basuki Purnama (yang ceplas ceplos), Dedy Corbuzier (yang ngawur) dan Ruhut Sitompul (yang rasis)….
lo..kok..bego amat !! biarin aje pendeta pilih kasih sharusnya intropeksi diri di suatu gereja..masih bagus ada pendeta klo gereja pendetanya diganti ama anak punk..?!!
wakwaw,,,,
ci yang berani bibir nta doank… kikikikkkiikkkk
Salam, kasih dan Berkat kami dari New York! Meski belum dapat kesempatan berbakti Lagi dengan kalian disana; senantiasa kami berdoa dan bersamaan dalam batin dan roh tiap Minggu….
Salam pak Marxs. terima kasih dukungannya dan doanya bagi kami.