
Gambar: balinesegift-titiles.blogspot.com
Saat berumur 12 sampai 30 tahun, Yesus ada di mana dan apa yang dilakukannya? Meskipun Alkitab tidak mencatatnya namun banyak teolog yang menjawabnya. Ada yang bilang Yesus berkelana ke India, ada pula yang bilang Yesus menuruti anjuran nabi mohamad untuk belajar sampai ke negeri Cina.
Bila memang harus dijawab, baiklah dijawab begini. Saat berumur 12 tahun, Yesus diajak ibunya ke bait TUHAN. Di sana Yesus ngerumpi dengan para pengelana dari berbagai penjuru dunia. Suhu hai hai dari Nusantara membuat Yesus penasaran. Mereka memanggilnya suhu, artinya guru. Ketika ditanya tentang Nusantara, dia pun menyanyi. Yesus hafal syair lagunya. “Bukan lautan hanya kolam susu. Kail dan jala cukup menghidupimu. Tiada badai tiada topan kau temui. Ikan dan udang menghampiri dirimu. Orang bilang tanah kita tanah sorga. Tongkat kayu dan batu jadi tanaman.” Syair lagu itulah yang memikat Yesus mengembara ke Nusantara.
Aneh bin ajaib! Kisah Yesus mengembara ke Nusantara dicatat di dalam ke empat injil secara tersembunyi, makanya dari generasi ke generasi umat Kristen tidak memahaminya. Sampai suatu hari suhu hai hai mengungkapkannya.
Ketika berkelana ke Nusantara, selain memperkenalkan Yesus kepada Elias Pical. Suhu hai hai juga mengajak Yesus keliling berbagai daerah. Yesus ke Nusantara karena penasaran mendengar hai hai bersenandung lagu KOES PLUS yang berjudul KOLAM SUSU. Dia ke Nusantara untuk mencari SORGA. Itu sebabnya selain mengajaknya ke kampung halamannya yaitu HAMPARAN PERAK, hai hai juga mengajak Yesus ke pulau DEWATA yaitu BALI.
Di Bali hai hai dan Yesus disambut sahabatnya Ming alias M23. Ketika melihat orang Bali makan babi, binatang haram di Israel, Yesus heran bukan alang kepalang. Pada saat itulah hai hai dan M23 serta Yesus terlibat debat seru sekali tentang makanan HARAM sambil minum tuak bali racikan Ming yang rasanya aduhai.
Ketika Yesus bilang babi HARAM, M23 pun bertanya, kenapa YHWH alias TUHAN mengharamkan alias melarang bangsa Israel makan babi? Yesus mengajukan berbagai teori namun akhirnya hai hai dan M23 menyuruhnya berhenti membual alias tidak mengajarkan yang tidak diajarkan Alkitab sebagai ajaran Alkitab.
Segala yang bergerak, yang hidup, akan menjadi makananmu. Aku telah memberikan semuanya itu kepadamu seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau. Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan. Kejadian 9:3-4
Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan, tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi. Kisah Para Rasul 10:10
Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah. Kisah Para Rasul 10:11
Di dalamnya terdapat pelbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung. Kisah Para Rasul 10:12
Kedengaranlah olehnya suatu suara yang berkata: “Bangunlah, hai Petrus, sembelihlah dan makanlah!” Kisah Para Rasul 10:13
Tetapi Petrus menjawab: “Tidak, Tuhan, tidak, sebab aku belum pernah makan sesuatu yang haram dan yang tidak tahir.” Kisah Para Rasul 10:14
Kedengaran pula untuk kedua kalinya suara yang berkata kepadanya: “Apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram.” Kisah Para Rasul 10:15
Kapan Allah MENYATAKAN binatang yang dilihat oleh Petrus HALAL? Kisah Para Rasul tidak mencatatnya. Bila demikian, kapan? Pada saat Allah membuat perjanjian dengan Nuh alias Sangkuriang setelah bahteranya mendarat di gunung Ararat (aya darat). Kejadian 9:3-4 mencatatnya dengan tegas dan gamblang bahwa semua yang HIDUP dan BERGERAK diberikan sebagai makanan manusia. Makanya semua binatang yang dilihat oleh Petrus dalam penglihatannya adalah HALAL!
Setelah menyadari ajaran Bapa-Nya, Yesus senang bukan kepalang. Dia pun minta ditraktir makan babi. Ming mentraktirnya babi guling habis-habisan. Yesus bertanya kenapa disebut babi guling? “Karena ketika memasaknya babinya diguling-guling,”
“Jangan kamu memberikan barang yang kudus kepada anjing dan jangan kamu melemparkan mutiaramu kepada babi, supaya jangan diinjak-injaknya dengan kakinya, lalu ia berbalik mengoyak kamu.” Matius 7:6
Hai hai mengutip ucapan Yesus di Matius 7:6 dan menuduh Yesus tidak paham masalah babi dan tidak tahu alasan orang asing disebut anjing. Hai hai bilang, “Tahukah anda, meskipun suka berkubang babi nggak bisa berenang?” Tentu saja Yesus tidak tahu. hai hai melanjutkan, “Babi tidak pernah BERBALIK hanya MEMUTAR. Jangankan berbalik, BERBELOK saja tidak bisa. Itu sebabnya bila dikejar BABI, beloklah. Babi tidak bisa belok apalagi balik makanya melaju terus!”
“Kenapa orang asing disebut anjing?” tanya Yesus. M23 berkata, “Anjing najis namun dipelihara. Orang asing najis namun tetap menjadi tetangga karena berguna. Anjing dan orang asing sama-sama najis namun berguna. Makanya jangan biarkan keduanya MENJILATIMU!” Yesus mengangguk-angguk lalu bertanya, “Kenapa nggak boleh dijilat anjing dan kafir?” Setelah menenggak tuaknya Ming berkata, “Karena membuat gelisah.” Yesus bengong, “Gelisah?” tanyanya. “Geli-geli basah!” Ming berkata. Yesus ngakak, “bwa ha ha ha ha ….” Dan aku ingat Samuel Franklyn.
Setelah berbagai babi guling pulau dewata, M23 mengajak kami mengunjungi juragan SOSIS babi TITILES. Kemudian Ming menunjukkan kepiawaiannya masak sosis babi TITILES.
Ketika bangsa Eropah puas dengan rasa ASIN, MANIS, ASAM dan PAHIT, bangsa Asia dar der dor dengan rasa PEDAS, namun sejak purbakala bangsa Tionghoa sudah tahu yang paling nikmat adalah rasa GURIH. Daging babi nikmat karena rasanya GURIH. Rasa GURIH paling terasa bila nikmati bersama rasa ASAM. Makanya terciptalah masakan ASAM GURIH yang di Indonesia dikenal dengan nama ASAM MANIS. Kenapa ASAM GURIH berubah menjadi ASAM MANIS? Karena suatu hari Iis minta diambilkan mecin dan hai hai memberinya gula.
Sosis TITILES istimewa karena juragannya benar-benar memahami ilmu kuliner Tiongkok kuno bahwa rasa GURIH paling terasa bila disertai rasa ASAM. CARA memasak yang SALAH akan membuat sosis TITILES menjadi SEPAT karena rasa gurihnya hilang sebab asamnya tidak terasa. Yesus suka sosis TITILES. Ketika memakannya, Dia mengulumnya lalu mencecapnya dengan lidah, merasakan gurinya dan asamnya serta kenyalnya.
Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai (tetelestai), berkatalah Ia–supaya genaplah (teleiothe) yang ada tertulis dalam Kitab Suci–:”Aku haus! (dipka)” Yohanes 19:28
Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Yohanes 19:29
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai (tetelestai).” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Yohanes 19:30
Bahkan, mereka memberi aku makan racun, dan pada waktu aku haus, mereka memberi aku minum anggur asam. Mazmur 69:21
Kata Yunani Dipka artinya saat ini aku haus (I am thirsty). Dipka berasal dari kata dasar DIPSO. Akhiran KA menyatakan subyek kalimat adalah orang PERTAMA tunggal (aku; saya). Menurut kitab Yohanes, Yesus mengucapkan kalimat itu untuk menggenapi nubuatan yang tercatat di dalam kitab suci. Para teolog menyatakan yang dimaksudkan adalah Mazmur 69:21. Benarkah? Mustahil! Kenapa demikian? Bila Mazmur 69:21 adalah nubuatan tentang Yesus itu berarti Yesus harus menggenapi DUA hal yaitu:
1. Diracuni dengan makanan
2. Diberi minum anggur asam.
Meskipun diberi minum anggur asam namun Yesus sama sekali tidak keracunan makanan. Itu artinya nubuatan tidak digenapi. Berdasarkan FAKTA demikain maka disimpulkan bahwa AJARAN Yohanes 19:30 adalah KEGENAPAN dari nubuatan Mazmur 69:21 adalah AJARAN sesat karena bertentangan dengan ajaran Alkitab.
Di dalam Alkitab, kata Tetelestai (lafal: teteleste) hanya digunakan dua kali yaitu di: Yohanes 19:28 dan Yohanes 19:30. Para penerjemah LAI menerjemahkannya menjadi “Sudah selesai.” Para penerjemah bahasa Inggris menerjemahkannya sebagai “It is finished.” atau “It is completed!” atau “It is done complete,” Atau “All is done” Aneh bin ajaib! Kenapa tidak ada penerjemah bahasa Inggris yang menerjemahkannya menjadi “The End”? Kenapa demikian?
Kata Tetelestai berasal dari kata dasar TELEO (kata kerja). Akhiran “(S)TAI” menyatakan subyek kalimat adalah orang ketiga tunggal (dia – she; he; it). Kata “TE” di depan merupakan pengulangan kata TE dalam TELEO yang menjadikan kata Tetelestai berbentuk “PERFECT TENSE” Yunani. Fakta demikian menjadikan TETELESTAI berarti Sudah selesai terus-terusan yaitu:
1. Sudah diselesaikan di masa lalu
2. Sudah diselesaikan di masa kini
3. Sudah diselesaikan nanti
TETELESTAI diterjemahkan menjadi “It is finished” artinya “IT” was finished at the current time. Pertanyaannya adalah: Kenapa diterjemahkan “It is finished”, kenapa tidak “He is finished” atau “She is finished”? Pertanyaan kedua adalah apa arti “It is finished”?
Aku telah mengakhiri (teteleka) pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. 2 Timotius 4:7
Kerabatku sekalian, apa perbedaan TETELEKA dengan TETELESTAI? Perbedaannya adalah
TETELEKA = tetele + KA
TETELESTAI = tetele +STAI
KA artinya orang PERTAMA tunggal yaitu AKU alias SAYA = I
STAI artinya orang KETIGA tunggal yaitu DIA = He; She; It
Berdasarkan FAKTA demikian maka TETELESTAI tidak boleh diterjemahkan menjadi SUDAH SELESAI namun harus diterjemahkan menjadi DIA SUDAH MENYELESAIKAN atau DIA SUDAH MENGAKHIRINYA.
Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai (tetelestai).” Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Yohanes 19:30
Itu sebabnya TETELESTAI harus diterjemahkan sebagai “DIA SUDAH MENYELESAIKAN” alias “HE IS FINISHED,” mustahil diterjemahkan menjadi “SUDAH SELESAI” alias “IT IS FINISHED.”
Kenapa para penerjemah tidak menerjemahkan TETELESTAI apa adanya saja? Mungkin mereka takut bila menerjemahkan dengan benar akan memancing pertanyaan SIAPAKAH DIA yang dimaksudkan oleh Yesus? Bukankah Yesus yang MENYELESAIKAN-nya? Kenapa dia bilang “DIA SUDAH MENYELESAIKAN”? Jangan-jangan menerjemahkan dengan benar akan mendorong munculnya anggapan Yesus tidak SEHAT akal BUDI makanya mengigau TETELESTAI alias “DIA SUDAH MENYELESAIKAN”.
Kerabatku sekalian, sesungguhnya inilah yang terjadi. Karena terlalu banyak mengeluarkan darah maka Yesus pun mulai kehilangan kesadarannya. Ketika prajurit menyorongkan hisop ke mulutnya, Yesus menyangka buntalan KAIN hisop itu adalah SOSIS karena rasanya ASAM dan MANIS. Di samping itu, ketika digigit rasanya dingin-dingin EMPUK seperti SOSIS babi TITILES masakan M23 yang pernah dimakannya. Itulah alasan sambil tersenyum Yesus berguman, “TITILES tha?” Maksudnya adalah “TITILES ya?” Karena nggak ngerti ucapan Yesus maka para murid menyangka Yesus berkata, “TETELESTAI.”
Sesunguhnya kisah Yesusf berkelana ke Nusantara dan mampir di pulau dewata juga tercatat waktu Yesus mengusir Legion yang merasuki orang Gerasa. Ketika Legion minta disuruh merasuki babi-babi Yesus berkata, “Pucuk dicinta ulam pun tiba.” Yesus mengabulkan permintaan Legion untuk membuktikan yang diajarkan hai hai tentang babi. Babi, tidak bisa belok ketika berlari dan meskipun suka berkubang namun babi nggak bisa berenang. Ketika melihat babi-babi terjun ke dalam danau lalu tenggelam, Yesus pun ngakak. Ternyata yang diajarkan hai hai tentang babi benar adanya.
Meskipun suka berkubang namun babi nggak bisa berenang. Agar bisa berenang babi harus dilatih.
NB.
Alkitab harus dipahami tidak boleh ditafsirkan. Bila memang harus menafsirkan Alkitab, jangan tanggung-tanggung.
Wow, keren lawakan nya semua menyatu, sbelumnya minta maaf saya pernah berdebat keras dengan bapak. Pembawaan Alkitab juga pas dan baik dengan kata2 yang harus dipahami
it is finished (S+be+v3)= kalimat pasif/passive voice