Teologi Reformed mengajarkan bahwa Yesus Kristus memiliki dua hakekat yang berpadu namun tidak menyatu. Yang satu adalah hakekat Tuhan yang dimiliki sejak kekal sementara yang lainnya adalah hakekat manusia yang diperoleh dari Maria ibu-Nya. Walaupun memiliki dua hakekat, namun Yesus hanya memiliki satu pribadi yaitu pribadi yang dimiliki-Nya dari kekal. Walaupun diajarkan dari generasi ke generasi sebagai kebenaran namun sesungguhnya doktrin Satu Pribadi Dua Hakekat (Diofisitisme) adalah ajaran SESAT karena bertentangan dengan ajaran Alkitab.
Monofisitisme Miafisitisme Diofisitisme
Alkitab mengajarkan bahwa Yesus dikandung dan dilahirkan lalu dibesarkan oleh Maria Ibu-Nya. Dia memiliki emosi. Dia merasa kuatir, sedih dan marah serta takut bahkan putus asa. Secara fisik Dia berbentuk dan berwujud, merasa letih, haus, lapar dan ngantuk serta berjalan sebagai manusia. Dia mati lalu bangkit dari kematian. Yesus adalah manusia, Dia menyebut diri-Nya Anak Manusia.
Yesus mengajarkan bahwa Dia adalah Anak Allah yang diutus Bapa-Nya. Setan-setan menyembah dan menyapa-Nya sebagai Anak Allah (Theos) yang mahatinggi dan taat pada perintah-Nya. Dia melakukan berbagai mujizat bahkan berjalan di atas air danau dan sering menunjukkan kemahatahuan-Nya. Dia naik ke sorga sebagai TUHAN (mahatuan) dalam wujud manusia.
“Kamu inilah saksi-saksi-Ku,” demikianlah firman TUHAN, “dan hamba-Ku yang telah Kupilih, supaya kamu tahu dan percaya kepada-Ku dan mengerti, bahwa Aku tetap Dia. Sebelum Aku tidak ada Allah dibentuk, dan sesudah Aku tidak akan ada lagi. Yesaya 43:10
Arius (250/6-336) adalah pendiri Arianisme yang mengajarkan bahwa Yesus Kristus bukan Tuhan sejati karena Dia adalah Tuhan yang diciptakan oleh Allah Bapa itu sebabnya walaupun mahakuasa namun Dia juga FANA.
Nestorius (386-451) adalah pendiri Nestorianisme yang mengajarkan bahwa Yesus memiliki DUA HAKEKAT dan DUA pribadi yang TERPISAH yaitu manusia Yesus dan Logos (Anak Allah). Yang dilahirkan oleh bunda Maria hanya manusia Yesus, itu sebabnya dia hanya boleh disebut Kristotokos (Bunda Kristus) dan tidak boleh disebut Theotokos (Bunda Allah). Yang FANA dan menderita serta disalib lalu mati dan bangkit hanya manusia Yesus namun Logos sama sekali tidak mengalami semua hal tersebut.
Guna menentang Nestorianisme sebagian teolog mengembangkan doktrin Monofisitisme yang mengajarkan bahwa Yesus hanya memiliki satu hakekat dan satu pribadi hal itu terjadi karena hakekat ilahi-Nya menelan hakekat manusia-Nya, seumpama Samudera menelan setetes cuka. Walaupun mampu menyangkal ajaran Nestorianisme namun Monofisitisme tidak mampu menghadapi ajaran Arianisme. Arianisme bertanya, apabila ajaran Monofisitisme benar, Keilahian Kristus menelan kefanaan-Nya, kenapa Alkitab mencatat bahwa Dia tetap FANA? Marah, sedih, senang, takut, lapar, lelah, haus, tidur, berjalan adalah bukti tak terbantah akan kefanaan Yesus Kristus namun jangan lupa, itu juga bukti bahwa Dia adalah Tuhan sejati.
Untuk menghadapi Arianisme Gereja Ortodok Siria mengajarkan Miafisitisme. Miafisitisme mengajarkan bahwa di dalam Kristus hakekat ilahi dan hakekat manusia-Nya saling MENYATU menjadi SATU hakekat sehingga tidak dapat dipisahkan namun sifat masing-masing hakekat yang menyatu itu tidak saling membaur atau saling meniadakan. Itu sebabnya, selain Ilahi Yesus juga fana.
Gereja Katolik Roma, Gereja Ortodok Yunani (Bizantium) mengajarkan Diofisitisme. Diofisitisme mengajarkan bahwa HAKEKAT Tuhan (Keilahian) dan hakekat manusia (Kefanaan) Yesus BERPADU namun tidak MENYATU atau BERCAMPUR membentuk hakekat BARU. KEILAHIAN Yesus tidak berkurang atau berubah karena kefanaan-Nya dan KEFANAAN Yesus tidak bertambah atau berubah karena Keilahian-Nya. Keilahian dan kefanaan-Nya saling bertahta bergantian secara HARMONIS sesuai dengan kehendak atau pengaturan Allah Bapa.
Karena perbedaan doktrin tersebut maka gereja pun lalu terpecah dua. Miafisitisme menuduh Diofisitisme SESAT karena mengajarkan kebenaran Nestorianisme sementara Diofisitisme menuduh Miafisitisme SESAT karena mengajarkan kebenaran Monofisitisme.
Diofisitisme Teologi Reformed
Teologi Reformed mengajarkan bahwa manusia terdiri dari HAKEKAT (human nature; substance; essence) dan PRIBADI (human Person). Tanah liat adalah hakekat sementara pot bunga, kendi dan piring tanah liat adalah pribadi. H2O adalah hakekat sementara air, uap, es, salju dan awan adalah pribadi.
Semua manusia memiliki hakekat yang sama, itu sebabnya, secara hakekat manusia tidak bisa dibedakan. Pribadi adalah hakekat dengan KARAKTER khusus. Yang disebut karakter khusus misalnya: berhati lembut atau kasar; bertekad tabah atau rapuh; berotak pinter atau bodoh; bertubuh tinggi atau pendek, gemuk atau kurus, dan lain sebagainya. Manusia memiliki kepribadian yang berbeda-beda itu sebabnya setiap manusia bisa dibedakan.
Teologi Reformed mengajarkan bahwa Yesus adalah SATU pribadi dengan DUA hakekat; hakekat manusia dan Tuhan. Kedua hakekat Yesus BERPADU (union) namun tidak MENYATU (mixed). Yesus memiliki SATU pribadi yaitu pribadi yang sudah dimiliki-Nya sejak kekal. Yesus hanya memiliki SATU pribadi karena pribadi ilahi-Nya memenuhi alias membentuk alias memberi karakter pada hakekat manusia-Nya sebelum hakekat manusia-Nya menjadi pribadi.
Secara HARMONIS atas pengaturan Allah Bapa, kedua hakekat Yesus BERKUASA bergantian. Kadang-kadang ILAHI dan kadang-kadang FANA. Kadang-kadang mahatahu kadang-kadang tidak tahu. Kadang-kadang mahakuasa namun tidak jarang dia sangat lemah. Ketika mahatahu dan mahakuasa itu berarti Dia sedang dikuasai oleh hakekat ilahi-Nya. Ketika tidak tahu dan lemah itulah kondisi di mana hekekat manusia-Nya sedang berkuasa.
Doktrin satu pribadi dua hakekat disebut Diofisitisme dan diajarkan serta diyakini dari generasi ke generasi. Para teolog mempelajarinya seolah-olah itulah kebenaran Alkitab lalu mengajarkannya kembali seolah-olah itu MEMANG ajaran Alkitab sejati tanpa pernah mempertanyakannya apalagi mengujinya dengan Alkitab sebagai standard kebenaran. Mereka menganggap semua ajaran yang menentang Diofisitisme adalah ajaran sesat karena bertentangan dengan Diofisitisme sama dengan menentang ajaran Alkitab. Tentang Diofisitisme, John Calvin mengajarkan:
For we know that in Christ the two natures were united into one person in such a manner that each retained its own properties; and more especially the divine nature was in a state of repose, and did not at all exert itself, whenever it was necessary that the human nature should act separately, according to what was peculiar to itself, in discharging the office of Mediator. There would be no impropriety, therefore, in saying that Christ, who knew all things (John 21:17) was ignorant of something in respect of his perception as a man; for otherwise he could not have been liable to grief and anxiety, and could not have been like us (Heb 2:17).
Karena kita tahu bahwa di dalam Kristus kedua hakekat dipersatukan dalam satu pribadi sehingga masing-masing hakekat mempertahankan sifat-sifatnya; Dan secara khusus hakekat ilahi berada dalam kondisi tidur dan sama sekali tidak menonjolkan diri-Nya pada saat hakekat manusia harus bertindak secara terpisah sesuai dengan kodrat-Nya dalam menunaikan tugas perantara-Nya. Oleh sebab itu, mustahil menyatakan bahwa Kristus yang mahatahu (Yohanes 21:17) bertindak menyimpang ketika tidak tahu tentang sesuatu sehubungan dengan pemahaman-Nya sebagai manusia, bila tidak mustahil Dia merasa sedih dan kuatir serta menjadi seperti kita (Ibrani 2:17).
Handai taulan sekalian, Diofisitisme alias doktrin satu pribadi dua hakekat benar-benar MENGGELIKAN dan MENGENASKAN karena selain tidak masuk akal juga bertentangan dengan ajaran Alkitab. Diofisitisme adalah jurus burung onta yang merasa dirinya aman setelah menyembunyikan kepalanya di bawah pasir. Diofisitisme adalah cara orang Kristen merasa dirinya TAHU setelah menipu dirinya sendiri yang tidak tahu.
Tidak ada satu ayat Alkitab pun yang mengajarkan baik tersurat maupun tersirat bahwa Yesus memiliki dua hakekat (nature). Di samping itu, Alkitab juga tidak pernah mengajarkan bahwa manusia terdiri dari HAKEKAT dan PRIBADI. Tidak! Alkitab tidak mengajarkan hal demikian. Alkitab mengajarkan bahwa manusia adalah dikotomi, memiliki dua hakekat yaitu TUBUH dan JIWA. Alkitab mengajarkan bahwa manusia adalah trikotomi, memiliki tiga hakekat yaitu: TUBUH dan JIWA serta ROH. Mengajarkan yang tidak diajarkan Alkitab sebagai ajaran Alkitab sungguh MENGGELIKAN. Mengajarkan ajaran yang bertentangan dengan ajaran Alkitab sebagai ajaran Alkitab, benar-benar MENGENASKAN. Itu sebabnya dikatakan, “ajaran Diofisitisme alias doktrin satu pribdi dua hakekat MENGELIKAN dan MENGENASKAN bahkan SESAT karena bertentangan dengan ajaran Alkitab.”
Dikotomi dan Trikotomi
Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. 1 Tesalonika 5:23
Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita. Ibrani 4:12
Perjanjian Lama mengajarkan bahwa manusia adalah DIKOTOMI yaitu:
1. Tubuh (basar)
2. Jiwa (ruwach)
Yesus Kristus mengajarkan bahwa manusia adalah DIKOTOMI yaitu:
1. Tubuh (soma)
2. Jiwa (psuche)
Paulus mengajarkan bahwa manusia adalah TRIKOTOMI yaitu:
1. Tubuh (soma)
2. Jiwa (psuche)
3. Roh (pneuma)
Alkitab harus dipahami, bukan ditafsirkan. Orang Kristen harus menerima seluruh ajaran Alkitab bukan MEMILIH sebagian lalu menolak yang lainnya. Alkitab mengajarkan bahwa manusia adalah dikotomi namun juga mengajarkan bahwa manusia adalah trikotomi. Teologi Reformed meyakini ajaran dikotomi dan menolak ajaran trikotomi. Ajaran demikian salah! Karena menolak ajaran Trikotomilah maka para teolog Reformed kehilangan kesempatan untuk memahami ajaran Alkitab dengan benar.
Manusia Perjanjian Lama adalah dikotomi karena terdiri dari TUBUH (basar) dan JIWA (RUWACH). Adam adalah TRIKOTOMI karena terdiri dari tubuhm jiwa serta Nafas Hidup (nashamah chay). Manusia Perjanjian Baru adalah dikotomi karena terdiri dari dari TUBUH (soma) dan JIWA (psuche) namun anak-anak Allah adalah trikotomi karena terdiri dari TUBUH (soma) dan JIWA (psuche) serta Roh (Pneuma) alias ROH alias Roh Kudus. Roh Kudus adalah Anak Allah.
Kitab Ibrani mengajarkan bahwa Logos Theos (Firman Allah) alias Yesus Kristus mampu memisahkan jiwa (psuche) dan roh (pneuma). Jiwa (psuche) dan roh (pneuma) BERPADU (Union) bukan MENYATU (mixed). Yang berpadu dapat dipisahkan yang menyatu tidak dapat dipisahkan. Berpadu juga disebut menjadi SATU DAGING. Tubuh dan jiwa berpadu namun tidak menyatu, itu sebabnya ketika tubuh mati dan membusuk menjadi tanah, jiwa tidak ikut musnah.
Ajaran Diofisitisme alias doktrin satu pribadi dua hakekat bertentangan dengan ajaran dikotomi dan trikotomi Alkitab. Yesus itu dikotomi atau trikotomi? Apabila Yesus adalah dikotomi, itu berarti Dia tidak lebih dari pinokio. Maria melahirkan TUBUH lalu YHWH merasukinya jadilah manusia yang disebut Yesus. Apabila Yesus adalah trikotomi, itu berarti Dia tidak lebih dari manusia biasa yang memiliki tubuh dan jiwa lalu menjadi satu daging dengan YHWH. Itu berarti Yesus akan menjadi makluk serba salah karena JIWA manusia-Nya harus MENYEMBAH Roh-Nya demi menggenapi ayat berikut ini:
supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, filipi 2:10
Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: “Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya!” Wahyu 5:13
Apabila Diofisitisme benar, Yesus harus menyembah diri-Nya sendiri. jiwa manusia-Nya harus menyembah Roh Tuhan-Nya.
NB.
Ini adalah blog ke 1 dari blog “Bengcu Menggungat Satu Pribadi Dua Hakekat” Untuk membaca blog lainnya, silahkan klik di bawah ini:
Untuk membaca blog-blog tentang Kristologi yang lain, silahkan klik di SINI.
roh manusia = Roh Kudus = Anak Allah???? Orang buta menuntun orang buta, ya begini ini jadinya : teologi karepe dewe.
“hakekat MENGELIKAN dan MENGENASKAN bahkan SESAT karena bertentangan dengan ajaran Alkitab.” ==> Maling teriak malng!! Biasalah, maklumlah : wong namanya watak dari orang sakit jwa.
@Yoel Sabarno, jangan terlalu cepat menuduh orang lain SESAT. cobalah baca sekali dengan teliti dan hati-hati. Setelah paham baru komentar kisanak.
Inilah KERUSAKAN OTAK & DOGMA PROTESTAN.
“Tidak Alkitabiah, Alkitab tidak berkata begitu, Alkitab tidak mengajarkan itu, tidak ada di Alkitab”
YANG MENGKANONKAN ALKITAB KALIAN (27 KITAB PB) ITU SIAPA? ROMA KATOLIK & ORTHODOX TIMUR, Bapa Athanasius dkk!
Kalian ini seumpama BAYI TIGA TAHUN yg merasa lebih pandai dari ORANG TUA NYA.
Fundamentalisme adalah akar dari blunder. Ayam dengan telur lebih dulu mana? Tradisi dan Kitab Suci lebih dulu mana? Kitab Suci lahir dari tradisi, tradisi melahirkan Kitab Suci. Maka jangan sekali-kali menjadi manusia tekstual saja, hanya menjadi manusia Alkitab, kalau tidak ada dalam textual Alkitab maka dikatakan sesat.
Maria perawan selalamnya adalah TRADISI yang DIDOKTRINKAN pada abad 19. Tradisi melahirkan kitab suci? benarkah demikian?