Setelah gagal mengejutkan dunia dengan menyingkapkan asal-usul 12 Shio, nampaknya kali ini Harun Jusuf kembali berusaha mengejutkan dunia dengan menyingkapkan misteri kutuk 12 Shio secara sistematis.
Walaupun bukan pengkotbah pertama yang mengajarkan tentang misteri kutuk dibalik 12 shio karena Pdt. Eddy Tatimu, Pdt. Dr. Eku Hidayat MA, Pdt. Markus Tan, Pdt. Theodores Tabaraka, Pdt. Gilbert Lumoindong, Ev. Daud Tony, Pdt. Vera Setiawan, Pdt. Paulus Yedid Yah, Pdt. Timotius Arifin, Ir. Herlianto MTh, dan banyak pengkotbah lainnya sudah mengajarkannya, namun misteri kutuk di balik 12 Shio yang diajarkan oleh Harun Jusuf benar-benar hal baru yang belum pernah diajarkan oleh pengkotbah lainnya.
Memberanikan diri bertanya; Dalam bukunya yang berjudul Pertobatan Mantan Peramal dan Hong Sui, Harun Jusuf menulis:
Dari sudut pandang kerohanian, ini merupakan sarana iblis yang secara tidak langsung telah memakai mulut para orang tua untuk mengutuki anak-anak yang mereka lahirkan. Iblis tidak bisa mengutuki manusia karena manusia tidak berasal dari dia, sehingga dia menggunakan segala celah untuk menaklukan manusia. Pertobatan Mantan Peramal dan Hong Sui hal 88
Perlu diketahui bahwa sesungguhnya hanya ada tiga pihak yang bisa mengutuki kita sebagai manusia. Pertama adalah Tuhan yang menciptakan kita, kedua adalah orang tua yang melahirkan kita, ketiga adalah diri kita sendiri. Ibid. hal 88
Namun, kita yang beriman tentu percaya bahwa Tuhan yang kita agungkan tidak mungkin mengutuki manusia. Jadi, tinggal pihak orang tua dan diri kita sendiri yang bisa melakukan kutukan terhadap manusia itu sendiri. Kita yang telah mengenal jalan Tuhan harus berhati-hati dengan hal ini. Hal ini juga sudah dijelaskan dalam Firman Tuhan. Ibid. hal 89
Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah, dari mulut yang satu keluar berkat dan kutuk. Hal ini, saudara-saudaraku, tidak boleh demikian terjadi. Yakobus 3:9-10
Tuhan sangat tidak berkenan dengan Shio, karena di balik itu semua terdapat maksud dan rencana si jahat. Dalam Firman Tuhan ada contoh yang serupa dengan kepercayaan Shio yaitu yang disebut menilik hati binatang. Ibid. hal 89
Sebab raja Babel berdiri pada persimpangan jalan itu, pada awal kedua jalan itu untuk melakukan tenungan; ia mengocok panah, meminta petunjuk dari terafim dan menilik hati binatang. Yehezkiel 21:21
Dalam bahasa mandarin, Shio itu aslinya disebut “Sheng Xiao.” Sheng berarti hidup dan Xiao berarti bayangan, seperti, serupa, dan sebagainya. Bila orang tua mengatakan bahwa anaknya memiliki Shio ini dan Shio itu, maka berarti bahwa orang tua itu mengatakan anaknya serupa dengan binatang tersebut. Dan selanjutnya kita bisa melihat bahwa kehidupan, sifat, dan kepribadian anak tersebut akan berkembang serupa dengan Shio binatang tersebut. Jadi, tidak mengherankan bila di dalam diri manusia banyak terdapat sifat-sifat yang seharusnya bukan milik manusia. Ibid. hal 89
Perhatikan bayi-bayi yang baru lahir di rumah bersalin. Walaupun terdapat banyak bayi di sana tetapi tidak seorang bayipun yang wajahnya menyebalkan. Bayi tersebut semuanya berwajah polos-polos dan suci. Tetapi sesudah besar, perlahan namun pasti, sifat dan watak maupun jalan hidupnya akan identik dengan shio atau horoscope yang dipercayai itu. Bila hal ini terjadi, maka artinya bahwa Shio atau Horoscope itu mulai menguasainya. Hak untuk menentukan jalan hidup sendiri telah terambil. Selanjutnya, di bawah sadar atau alam roh, kehidupan orang tersebut akan berjalan sesuai dengan ramalan Shio dan Horoscope tersebut. Misteri inilah yang membuat ramalan atau sifat seseorang sesuai dengan yang terdapat pada Shio dan Horoscope. Ibid. hal 90
Hanya ditambah Shio saja, banyak orang tanpa sadar telah terpikat oleh kuasa dunia untuk menyamakan anak cucu mereka dengan binatang, padahal kita sebagai manusia diciptakan serupa dengan Allah sendiri. Namun, manusia lebih suka menyamakan dirinya dan anak cucu mereka dengan para binatang. Suatu tragedi yang menyakitkan hati Allah, Bapa yang di sorga. Ibid. hal 90
Bengcu menjawab:
Bapak Harun Jusuf yang terhormat, kalender adalah sistem pengukuran waktu. Satuan waktu yang digunakan saat ini adalah detik, menit, jam, hari, minggu, bulan, tahun, dasawarsa, abad dan milenium. Untuk mengukur jarak dapat digunakan tongkat, untuk mengukur waktu para bijaksana melakukannya dengan mengamati letak benda-benda langit. Benda-benda langit yang diamati untuk menentukan waktu adalah yang nampak dengan mata telanjang yaitu matahari, bulan dan bintang-bintang (planet). Salah satu sistem kelender yang saat ini digunakan seluruh dunia, disebut kelender Masehi, yang lainnya disebut kalender Tionghua.
Berfirmanlah Allah: “Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi.” Dan jadilah demikian. Kejadian 1:14-15 Bagaimana cara bangsa Tiongkok kuno menyusun sistem kalender mereka? Apabila Harun Jusuf sedikit rendah hati dan mau belajar, maka dia akan tahu bahwa bangsa Tiongkok menyusun sistem kalender dengan cara yang sama dengan bangsa Romawi dan bangsa Yahudi, yaitu dengan mengamati benda-benda langit, matahari, bulan dan bintang-bintang (planet). Bangsa Tiongkok sudah menyusun kalender jauh sebelum bangsa lain melakukannya.
Dari mana nama-nama hari dalam kalender masehi didapat? Nama-nama hari dalam kelender masehi di dapat dari nama-nama benda langit yang dapat dilihat dengan mata telanjang dan dari nama Dewa-dewi, kepada siapa hari tersebut didedikasikan. Di bawah ini adalah daftar nama-nama hari dan asal-muasalnya.
Daftar Nama-Nama Hari
Indonesia | Inggris | Benda Langit | Keterangan |
Minggu | Sunday | Solar | Sun day artinya hari matahari. Hari tersebut didedikasikan untuk dewa matahari. |
Senin | Monday | Moon | Moon day atinya hari bulan. Hari tersebut didedikasikan kepada dewi bulan. |
Selasa | Tuesday | Mars | Tuesday berasal dari kata Tiu atau Tiw atau Tyr, dewa perang bangsa Viking, putra dewa Odin atau Woden. Mars adalah nama dewa perang bangsa Romawi. |
Rabu | Wednesday | Mercury | Wednesday berasal dari kata Woden day atau hari Woden atau Odin yang merupakan raja dewa bangsa Viking. Mercury adalah dewa Jalan yang juga bertugas sebagai kurir para dewa. |
Kamis | Thursday | Jupiter | Thursday berasal dari kata Thor day, Thor adalah dewa perang bangsa Viking. Jupiter adalah dewa petir bangsa Romawi. |
Jumat | Friday | Venus | Friday berasal dari kata Frigg day. Frigg adalah dewi asmara bangsa Viking. Venus adalah dewi asmara bangsa Romawi. |
Sabtu | Saturday | Saturn | Saturn adalah nama dewa Kesuburan dan tumbuhan bangsa Romawi. |
Bagaimana nama-nama bulan dalam kalender masehi didapat? Sebagian nama-nama bulan dalam kalender masehi berasal dari nama-nama raja dan dewa-dewi.
Daftar Nama-nama Bulan
Nama | Dewa | Keterangan |
January | Janus (janua) | Nama dewa pintu & Gerbang bangsa Romawi |
February | Berasal dari kata februare yang artinya menyucikan diri. | |
March | Mars | Martius atau Mars adalah dewa perang bangsa Romawi yang paling dipuja dan ditakuti. |
April | Aphrodite | Nama dewi Cinta bangsa Romawi. |
May | Maia | Nama dewi musim semi & pertumbuhan bangsa Romawi |
June | Juno | Nama dewa perkawinan bangsa Romawi |
July | Julius Caesar | Awalnya disebut Quintilis, artinya kelima, lalu menjadi July untuk menghormati Julius Caesar. |
August | Augustus | Awalnya disebut sextillis, artinya keenam, lalu menjadi August untuk menghormati kaisar Augustus. |
September | Berasal dari kata Septem artinya tujuh. | |
October | Berasal dari kata octa yang artinya delapan. | |
November | Berasal dari kata Novem, artinya sembilan. | |
December | Berasal dari kata decem, artinya sepuluh. |
Sistem Kalender Imlek yang kita kenal sekarang ini tidak disusun sekali jadi namun melalui proses penyempurnaan berkesinambungan dari generasi ke generasi. Menurut tradisi, kalender sudah digunakan di Tiongkok sejak raja Fuxi (2952-2836SM), sedangkan para ilmuwan menyatakan bahwa kalender baru digunkan pada jaman raja Huang Di (2698-2599SM). Kitab Shu Jing, buku sejarah tertua Tiongkok kuno mencatat bahwa kalender sudah digunakan secara luas pada pemerintahan Raja Yao (2357-2255SM).
Raja Yao memberi perintah kepada Xi dan He, “Muliakanlah Hao Tian (Tuhan Yang Maha Besar), catatlah peredaran matahari, bulan dan bintang kejora lalu ajarkanlah dengan penuh hikmat kepada rakyat tentang waktu. Shu Jing I:I:3 – Yao Dian
Baginda berkata, Ingatlah, kalian, Xi dan He, “Satu tahun terdiri dari tiga ratus enam puluh enam hari. Dengan memperhatikan bulan kabisat (runyue), setiap empat tahun, tetapkanlah empat musim secara tepat sepanjang tahun untuk menjamin ratusan pekerjaan mencapai tujuannya dengan gemilang. Shu Jing I:I:8 – Yao Dian
Walaupun banyak orang yang menganggap kalender Tiongkok kuno adalah kelender bulan, namun pendapat itu hanya setengah benar, sebab kelender Tiongkok adalah perpaduan kelender matahari dan bulan. Di dalam kalender Tiongkok dikenal sexagenary cycles atau ganzi atau siklus 60 di mana setelah mencapai 60 akan kembali lagi ke 1. Siklus itu berlaku untuk jam, hari bulan dan tahun. Siklus 60 ini didapat dengan memadukan Tiangan (10 Tiang langit) dan Dizhi (12 cabang bumi) dengan Wuxing (lima unsur) dan Yinyang (negatif positif.
12 cabang bumi digunakan untuk nama satuan waktu dalam sehari semalam dan nama tahun dalam siklus 12 tahunan. Sedangkan 10 tiang langit digunakan untuk nama-nama hari dalam seminggu (xun) yang jumlahnya sepuluh hari. Dari mana bangsa Tiongkok kuno mendapatkan ke 10 tiang langit dan 12 cabang bumi tersebut? Dari mengamati benda-benda langit!
Daftar 12 Cabang Bumi
Jupiter adalah planet terbesar (11X bumi) dari sembilan planet yang ada dalam tata surya. Setelah bulan dan planet Venus yang biasa disebut bintang fajar atau Bintang senja, maka planet Jupiter adalah benda langit yang nampak paling terang di langit malam. Para ilmuwan Tiongkok kuno sangat memperhatikan posisi Jupiter karena mempengaruhi iklim di bumi. 12 tahun adalah waktu yang dibutuhkan oleh Jupiter untuk mengelilingi matahari satu putaran penuh. 12 cabang bumi adalah 12 posisi Jupiter ketika mengelilingi matahari dan 12 posisi Jupiter dalam sehari semalam, sedangkan 12 shio adalah lambang binatang untuk ke 12 cabang bumi tersebut.
Daftar 10 Tiang Langit
Selain matahari dan bulan, ada 5 benda langit lain yang nampak dengan mata telanjang. Ilmuwan Tiongkok kuno menyebut kelimanya Wuxing (lima elemen) yang terdiri dari Jupiter (kayu), Mars (api), Saturnus (tanah), Venus (logam) dan Mercuri (air). Matahari adalah Yang (jantan) sedangkan bulan Yin (betina). 10 tiang langit adalah perpaduan lima planet dengan matahari dan bulan. Itu sebabnya 1 minggu dalam kalender Tionghua adalah 10 hari.
Bapak Harun Jusuf nan bijaksana, izinkan saya bertanya, dari mana anda mendapat pengetahuan bahwa ketika orang tua menyebut anaknya lahir di tahun naga, maka secara otomatis dia sedang mengutuk anaknya agar menjadi naga? Apakah itu berarti ketika seorang Tionghua menjawab, “Jam tikus (jam 23. 00 – 01.00)” ketika ditanya, “Jam berapa sekarang?” Dia sedang mengutuk waktu agar menyerupai tikus? Mustahil anda mendapat pengetahuan itu dari pelajaran ilmu hongsui dan bajie (ilmu meramal) karena kedua ilmu tersebut sama sekali tidak mengajarkan hal demikian. Karena Alkitab juga tidak mengajarkan hal demikian, bukankah itu berarti anda mendapat wahyu baru? Ha ha ha … Anda mendapat wahyu dari hongkong?
Sekarang anda tahu bahwa nama-nama hari di dalam kalender masehi adalah nama dewa-dewi, di samping itu, lima dari dua belas nama bulan dalam setahun adalah nama dewa-dewi sementara dua yang lainnya adalah nama manusia yang dipuja sebagai dewa, sedangkan empat lainnya tidak sesuai lagi dengan kenyataan saat ini. Sebagai seorang nabi, dapatkah anda memberitahu saya kutuk apa yang kita tanggung setiap kali menyebutkan hari dan bulan apa kita dilahirkan? Apakah ketika mengatakan saya lahir hari Jumat bulan Juni, maka secara otomatis saya sedang mengutuk diri sendiri agar menyerupai dewi Venus dan dewa Juno sehingga saya akan jatuh cinta dan menikah terus-terusan? Sungguh mengerikan! Perlukah anda memimpin kebaktian untuk memutuskan kutuk nama hari dan bulan, atau kita harus menggantinya dengan nama baru?
Bapak Harun Jusuf yang terhormat, anda tahu bagaimana menilik hati binatang di dalam Yehezkiel 21:21 dilakukan? Dengan membunuh binatang lalu mengamati hatinya. Cara demikian jelas berbeda dengan 12 shio. Karena kata “binatang” langsung dianggap sama dengan 12 shio? Ha ha ha ha … Anda sungguh nekad!
Tanpa mengurangi rasa hormat, Bapak Harun Jusuf yang terhormat, walaupun buku anda laris manis dan kotbah anda dihadiri oleh banyak orang, namun sayangnya misteri kutuk dibalik 12 Shio yang anda ajarkan terbukti hanya isapan jempol belaka. Tidakkah anda merasa takut dihukum Allah karena mengajarkan Isapan jempol sebagai kebenaran Alkitab? tidakkah sebaiknya anda bertobat, minta maaf kepada para pendengar kotbah dan pembaca buku anda lalu belajar Alkitab dengan cara yang benar agar di kemudian hari anda tidak sembarangan mengajar dan menyesatkan jemaat? Atau anda asengaja membual karena menyangka orang Kristen bodoh karena mudah ditipu?
Untuk membaca penipuan publik Harun Jusuf yang lain silahkan klik di SINI.
Bangsa china sudah menggunakan sistem shio dalam kalender mereka selama ribuan tahun apa salah? Tuhan saja membiarkan. Baru sekarang bapak jusuf harun bilang itu sesat, berarti beliau Tuhan dong?! Patut disembah?? Kalo salah berapa miliar orang china masuk neraka? Dosa apa mereka terlahir hanya untuk masuk neraka? Adilkah?? Atau memang shio tidak salah? Coba anda pelajari dulu jaman sekarang semua informasi terbuka. Kalo asal percaya iman buta apa ga jadi tahayul juga?. Pelajari dulu jangan asal terima kita kan dikaruniain akal dan pikiran.