Allah BERKUASA untuk melakukan hal-hal yang menyimpang dari hukum alam. Allah berdaulat untuk melanggar hukum-hukum alam yang telah ditetapkan-Nya.
MUJIZAT adalah kejadian yang menyimpang dari hukum alam karena intervensi Allah.
Itulah yang umumnya dipahami oleh banyak orang Kristen dari generasi ke generasi. Pemahaman demikian bertentangan dengan ajaran Alkitab.
MUJIZAT terjadi dari hari pertama hingga hari ke enam. Setelah hari ke enam, tidak ada lagi mujizat. Bila anda percaya bahwa MUJIZAT masih terjadi setelah hari ke enam, apalagi anda mengklaim mengalami atau melakukan Mujizat setelah hari keenam, itu hanya membuktikan satu hal. Anda tidak memahami arti kata MUJIZAT itu sendiri.
Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. Kejadian 2:2-3.
MUJIZAT adalah kejadian yang menyimpang dari hukum-hukum alam yang telah diketahui manusia.
Miracle is a wonderful happening that is beyond the known laws of nature.
Handai taulan sekalian, saya menulis blog ini dengan tujuan agar tidak perlu melayani komentar-komentar di blog AKU TIDAK PERCAYA MUJIZAT yang jumlahnya menurut saya sudah terlalu banyak dan bertele-tele membahas hal-hal yang sama.
Kebanyakan pembaca blog AKU TIDAK PERCAYA MUJIZAT menyangka saya tidak percaya MUJIZAT. Mereka lalu menuduh saya rasionalis, orang yang menjadikan hikmatnya sebagai standard kebenaran. Orang-orang demikian lalu memberikan argumen bahwa mujizat masih terjadi hingga saat ini dan akan terus terjadi hingga kiamat. Orang-orang demikian, walaupun menyatakan setuju dengan definisi mujizat yang saya kutip namun sesunguhnya memiliki definisi mujizat yang bertentangan dengan ajaran Alkitab. Kurang lebih definisi mujizat mereka adalah demikian:
MUJIZAT adalah kejadian yang menyimpang dari hukum alam karena intervensi Allah.
Mohon maaf, tanpa mengurangi rasa hormat, definisi demikian bertentangan dengan ajaran Alkitab yang tercatat di dalam Kejadian 2:2-3 yang saya kutip tersebut di atas. Allah memang berkuasa untuk melanggar hukum alam, namun MUSTAHIL Allah menggunakan kuasa-Nya untuk menentang KETETAPAN-NYA. Allah memang berdaulat untuk MENGUBAH atau MENCIPTAKAN hukum baru, namun MUSTAHIL Allah menggunakan kedaulatan-Nya untuk menentang KETETAPAN-NYA. Bukankah Allah dengan GAMBLANG menyatakan bahwa Dia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu? Berhenti artinya berhenti.
HUKUM ALAM. Apa yang dimaksud dengan hukum alam? Umumnya orang-orang yang menentang tulisan AKU TIDAK PERCAYA MUJIZAT memiliki pemahaman yang salah. Mereka percaya bahwa hukum alam adalah dalil-dalil atau definisi-definisi tentang alam yang dibuat oleh para ilmuwan. Dalil-dalil atau definisi-definisi tentang alam yang dibuat oleh para ilmuwan BUKAN hukum alam, itu adalah PEMAHAMAN manusia atas hukum alam. Hukum alam adalah KETETAPAN-KETETAPAN Allah akan alam semesta. Ketetapan-ketetapan itu sudah ditetapkan dalam 6 hari penciptaan dan sejak itu tidak ada lagi ketetapan-ketetapan baru, bukannya karena Allah tidak MAMPU atau tidak BERDAULAT, namun karena Allah sudah menetapkannya demikian.
Alkitab mencatat banyak sekali mujizat. Umumnya orang-orang Kristen memahaminya sebagai kejadian di mana Allah MELANGGAR hukum alam atau Allah MENCIPTAKAN hukum baru (creatio at nihilo), padahal bukan hal itu yang terjadi, sebab bila hal itu yang terjadi maka itu berarti Allah menyangkal ucapan-Nya sendiri dalam Kejadian 2:2-3. Yang terjadi adalah Allah bekerja MELALUI hukum alam dan Allah sudah mengaturnya dalam enam hari penciptaan.
MUJIZAT adalah kejadian yang menyimpang dari hukum-hukum alam yang telah diketahui.
BUKAN
MUJIZAT adalah kejadian yang menyimpang dari hukum alam karena intervensi Allah.
Saya percaya mujizat dalam arti: MUJIZAT adalah kejadian yang menyimpang dari hukum-hukum alam yang telah diketahui. Saya tidak percaya mujizat dalam arti: MUJIZAT adalah kejadian yang menyimpang dari hukum alam karena intervensi Allah. Apabila anda melihat atau mengalami mujizat, maka percayalah bahwa itu adalah kejadian yang menyimpang dari hukum-hukum alam yang telah diketahui, bukan kejadian yang menyimpang dari hukum alam karena intervensi Allah.
Bagaimana kita meyakini bahwa MUJIZAT adalah kejadian yang menyimpang dari hukum-hukum alam yang telah diketahui? Karena Allah sudah menyatakan dengan gamblang bahwa Dia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu pada hari ketujuh. Di samping itu Alkitab menjelaskan dengan gamblang bagaimana Allah melakukan mujizat. Misalnya, mujizat Musa membelah laut merah, Yosua membelah sungai Yordan dan Siang lebih panjang kira-kira satu hari keetika bangsa Israel berperang dekat Gibeon dan mujizat lainnya.
Apakah semua mujizat yang tercatat di dalam Alkitab dapat dipahami dan dijelaskan secara ilmiah? TIDAK! Bukan karena kejadian-kejadian itu MELANGGAR hukum alam, atau karena keterbatasan kemampuan akal budi manusia atau keterbatasan pengetahuan manusia, namun karena Alkitab tidak mencatat kejadiannya secara lengkap.
Yesus dan Petrus berjalan di atas air. Karena ketakutan Petrus lalu tenggelam, namun Kristus mengulurkan tangan untuk memegangnya. Keduanya lalu naik ke atas perahu.
Apakah kisah tersebut di atas bualan atau kejadian nyata? Kejadian nyata! Bagaimana cara kita memahaminya dan meyakininya? Pertama, kejadian tersebut
Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan mendahului-Nya ke seberang, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Matius 14:22
Setibanya di seberang mereka mendarat di Genesaret. Matius 14:34
Ketika Yesus dikenal oleh orang-orang di tempat itu, mereka memberitahukannya ke seluruh daerah itu. Maka semua orang yang sakit dibawa kepada-Nya. Matius 14:35
Yesus tidak ikut berlayar ke seberang disaksikan oleh orang banyak dan Yesus ikut mendarat di seberang disaksikan oleh orang banyak. Yesus dan Petrus berjalan di atas air disaksikan oleh banyak orang, murid-murid-Nya. Mereka pasti menceritakan kisah itu kepada orang banyak dengan berapi-api dan orang yang mendengarnya pasti menceritakannya lagi kepada orang lain.
Pada masa itu sampailah berita-berita tentang Yesus kepada Herodes, raja wilayah. Lalu ia berkata kepada pegawai-pegawainya: “Inilah Yohanes Pembaptis; ia sudah bangkit dari antara orang mati dan itulah sebabnya kuasa-kuasa itu bekerja di dalam-Nya.” Matius 14:1-2
Selain para ahli taurat, Herodes juga tidak suka kepada Yesus Kristus. Merusak reputasi Yesus Kristus adalah jalan termudah untuk menentang-Nya. Mustahil kedua pihak itu tidak berusaha membuktikan bahwa kisah Yesus dan Petrus berjalan di atas air itu hanya bualan belaka. Dan bila itu terbukti BUALAN belaka, bukankah itu akan dijadikan BUKTI ketika para ahli taurat menuntut Yesus? Namun Alkitab mencatat, tidak ada satu kesalahan pun pada-Nya. Apabila itu hanya bualan belaka, mustahil tidak ada orang yang menuliskannya. Hingga hari ini, tidak ada ilmuwan yang menemukan tulisan-tulisan zaman itu yang menyangkal mujizat-mujizat yang dilakukan Kristus. Yesus dan Petrus memang berjalan di atas air.
Bagaimana memahami mujizat itu?
Umumnya kita diajarkan bahwa benda yang mengapung di atas air berat jenisnya harus lebih kecil dari berat jenis air. Berat jenis besi jauh lebih berat dari berat jenis air, itu sebabnya besi pasti tenggelam. Namun, kapal besi justru mengapung di atas air. Mengapa kapal besi bisa mengapung di atas air? Karena GAYA apung dari kapal tersebut.
Kenapa Yesus dan Petrus bisa berjalan di atas air? Karena Gaya apung keduanya memungkinkan untuk berjalan di atas air. Bagaimana mengembangkan gaya apung demikian? Kita tidak tahu. Tidak tahu karena Alkitab tidak mencatatnya dan tidak tahu karena ilmu pengetahuan manusia belum menemukan caranya.
Mungkinkah suatu ketika nanti para ilmuwan menemukan cara untuk berjalan di atas air? MUNGKIN! Hukum alamnya sudah diciptakan dalam enam hari penciptaan, manusia hanya perlu menemukan kebenarannya. Apakah bila menemukan kebenarannya maka manusia bisa berjalan di atas air? BISA! Yesus adalah manusia 100% ketika berjalan di atas air. Petrus adalah manusia 100% ketika berjalan di atas air. Itu berarti manusia yang lain pun bisa berjalan di atas air.
Kenapa setelah kejadian itu Petrus tidak pernah berjalan di atas air lagi? Alkitab tidak mencatatnya, kita tidak tahu apakah Petrus pernah mencoba untuk berjalan di atas air lagi atau tidak sejak kejadian itu. Namun kita tahu tahu bahwa Petrus pernah berjalan di atas air. Dia berjalan dalam reflek, itu sebabnya ketika sadar dia menjadi takut dan tenggelam, itu berarti dia tidak tahu caranya berjalan di atas air.