Kenduri Makan Bakcang Dan Hari Nyepi Tiongkok Kuno


Kitab suci agama Khonghucu adalah sumber pustaka dan standar kebenaran ajaran agama Khonghucu. Karena tidak dipahami lagi dengan lengkap, itu sebabnya, selain serpihan-serpihannya kita terpaksa hanya bangga dengan hoaxnya.

Kalender bulan mencatat peredaran bulan sementara kelender matahari mencatat peredaran matahari. Satu tahun terdiri dari 4 musim: Semi, panas, gugur, dingin. Setiap musim terdiri dari 3 bulan:  Bulan pertama disebut awal musim. Bulan kedua namanya pertengahan musim. Bulan ketiga adalah akhir musim. Kalender matahari terdiri dari 24 masa, satu masa lamanya 15 hari. Itu sbebanya kalender Tiongkok disebut kalender bulan matahari (imlek).

Di dalam bahasa mandarin, kata yuè 月 artinya bulan, semetara kata lìng 令 artinya pemerintahan. Yuèlìng 月令 adalah kitab yang mencatat bagaimana pemerintahan dijalankan dari bulan ke bulan dalam setahun. Selain mencatat apa yang harus dilakukan dan yang dilarang juga mencatat hari-hari sembahyang (qíshì 祈祀 dan hari libur (jié 節).

Bulan ke 5 adalah bulan pertengahan musim panas. Kitab Yueling mencatat, di bulan ke 5 ini ada satu peristiwa sembahyang (qíshì 祈祀) dan satu hari libur (jié 節).

Sembahyang Gunung Dan Sungai

Sembahyang apa yang dilakukan pada bulan 5? Sembahyang gunung dan sungai (shānchuān 山川) alias sembahyang yang dilakukan di altar gunung dan sungai. Siapa yang disembah dan diberi sesajen? Tidak ada yang disembah karena sembahyang Shanchuan tidak dilakukan untuk memuliakan namun hanya MENYAPA arwah dan roh (guǐshén 鬼神). Sesajen apa yang sajikan dalam sembahyang tersebut? Kayu yang lalu dibakar.    

Kapan dilakukannya? Hari sembahyangnya tidak ditentukan. Siapa yang melakukan sembahyang? Berbagai  kasta pejabat pemerintah memimpin masyarakat  melakukan sembahyang di berbagai gunung-gunung dan sungai-sungai serta berbagai danau-danau serta laut.

Diamanatkan kepada berbagai jawatan (sī ) untuk memimpin masyarakat (mín ) sembahyang dan memberi sesajen (qíshì 祈祀) di altar gunung (shān ) dan sungai (chuān ) serta beratus mata air (bǎiyuān 百源) dalam sembahyang syukur agung hujan musim panas (dàyú 大雩) kepada kaisar mahatinggi (dì Shàngdì 上帝) dengan meriah (chéng ) dan gembira (yuè ). Juga diamanatkan kepada beratus negeri (bǎixiàn 百縣), agar melakukan sembahyang syukur hujan musim panas (yúshì 雩祀) bersama di mana beratus (bǎi ) penguasa (bì ), pejabat tinggi (qīng ), sarjana (shì  ) memimpin masyarakat (mín ) bersyukur ( – qídǎo 祈禱) atas palawija (gǔ ) dan buah-buahan (shí). Liji IVB: II:8 – Yueling Zhongxia – Bengcu Menggugat

Hari Libur Hasrat Dan Nafsu

Kantor pemerintahan diliburkan dan masyarakat tidak bekerja namanya hari libur. Ada hari libur apakah di bulan 5 ini? Hari libur hasrat dan nafsu (jié shìyù 節 嗜欲). Kenapa diliburkan> Karena hari itu adalah hari yang siangnya terpanjang dalam setahun. Di dalam kalender masehi, disebut hari titik balik matahari musim panas, tanggal  21 Juni.

Pada hari libur itu, kecuali para susilawan (jūnzǐ 君子) yang ditetapkan untuk menjaga, semua masyarakat tidak boleh melakukan apa pun dan menahan hasrat dan nafsunya.        

Pada bulan ini, hari ini, terjadi titik balik matahari musim panas ( zhǎngzhì 長至21 Juni).  Hari ini siang terpanjang dalam setahun tiba. Negatif (Yin ) dan positif (yang ) saling bersaing (zhēng ). Mati dan lahir  (sǐshēng 死生) saling memisahkan. Para susilawan (jūnzǐ 君子) bersama-sama berjaga-jaga supaya di semua tempat orang-orang tidak menyalakan api (wùzǎo 毋躁). Berhenti berbicara (zhǐ shēngsè 聲色), jangan berharap dan mengiginkan (wù huò jìn ). Jangan membuat wewangian (bó zīwèi 滋味) apalagi menghirupnya bersama (wù zhìhé ). Hari besar hasrat dan nafsu (jié shìyù 嗜欲) untuk mengendalikan keinginan (dìng xīnqì 心氣). Beratus kantor pemerintah tutup (bǎiguān jìng 百官 ), masalah pengadilan berhenti (shì wù xíng 毋刑).  Semuanya dikondisikan untuk mendamaikan (yàn ) negative (Yīn ) agar mencapai tujuan (chéng ). Liji IVB: II:15 – Yueling Zhongxia – Bengcu Menggugat

Hari Makan Bakcang

Tanggal 5 bulan 5 kalender Imlek dikenal Tionghoa Indonesia sebagai hari makan bakcang (ròuzòng 肉粽). Di daerah-daerah Indonesia yang ada sungai besarnya, hari makan bakcang juga disebut hari Peicun (bāchuán 扒船). Peicun adalah kata Hokkien yang artinya mendayung perahu. Disebut hari makan bakcang karena keluarga Tionghoa memasak bakcang. Disebut hari Peicun karena masyarakat menyelenggarakan lomba dayung perahu.

Kerabatku sekalian, dunia sudah dilanda hoax bahwa hari makan bakcang adalah hari memperingati kematian Quyuan (qūyuán 屈原 340 SM -278 SM) yang seorang menteri negeri Chu (chǔ 楚). Hoax itu benar-benar sesat dan bikin malu Tionghoa sedunia Kenapa demikian?

Karena menurut ajaran tiga raja lima kaisar (sānhuáng wǔdì 三皇 五帝)Tiongkok kuno, menyembah nenek moyang orang lain apalagi menyembah nenek moyang orang lain sebagai leluhur adalah khianat.     

Penguasa negeri Chu bukan kaisar Tiongkok. Itu sebabnya tidak berkuasa menetapkan hari sembahyang karena hanya kaisar (tiānzǐ 天子) yang boleh mengangkat seseorang menjadi pahlawan dan menetapkan hari sembahyangnya.

Makanya, hoax Quyuan disembahyangi pada hari makan bakcang pasti dihembuskan untuk menghina orang Tionghoa karena menurut ajaran tiga raja lima kaisar, mereka yang bunuh diri haram untuk  disembahyangi.  

Handai taulanku sekarang, sekarang kita tahu sekarang bahwa  yang disebut hari makan bakcang adalah hari sembahyang untuk MENYAPA arwah dan roh (guǐshén 鬼神) di altar gunung-gunung dan sungai-sungai serta danau serta lautan.

Kamus mandarin Inggris menerjemahkan duānwǔ jié 端午 節 sebagai “Dragon Boat Festival (5th day of the 5th lunar month)” alias pesta perahu naga tanggal 5 bulan 5 kalender imlek. Itu hanya menunjukkan peristiwa namun tidak menerjemahkan frasa duānwǔ jié sama sekali.

Duanwu jie terdiri dari 3 aksara yaitu: Duān 端 artinya menjunjung. Wǔ 午 artinya siang; cabang bumi ke 7; titik kompas Tiongkok kuno: 180° (selatan). Jié 節 artinya perayaan; pesta; hari besar; hari libur. Duanwu jie berarti libur hari yang siangnya terpanjang dalam setahun. Itulah hari Hari libur hasrat dan nafsu (jié shìyù 節 嗜欲).

Menurut saya, yang terjadi saat ini adalah, orang-orang Tionghoa di Bali tetap melestarikan hari itu dengan nama hari NYEPI sebelum melakukan sembahyang Pengerupukan.

3 thoughts on “Kenduri Makan Bakcang Dan Hari Nyepi Tiongkok Kuno

  1. Menyembah nenek moyang orang lain yg jadi konglomerat gak apa apa. Mudah mudahan jadi kaya. Daripada menyembah nenek moyang sendiri udah kismin ditambah sombong dan tukang marah marah hiii ngeri.

  2. saya gak tahu penulis dapat info darimana, makan bakcang untuk menyembayangi, budaya tionghoa terus berkembang mengikuti jaman, dan khusus untuk budaya makan bakcang, sekedar mengingat, bukan menyembayangi, ini hal yang berbeda jauh

Leave a comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.